LAPORAN HASIL DISKUSI
KOMPONEN BUDAYA SEBAGAI BAHAN
PEMBELAJARAN MULOK
Hari / Tanggal Pelaksanaan
: Kamis, 19 April 2012
Nama Anggota :..
Pertanyaan :
Di dalam masyarakat budaya selalu
berkembang. Adat dan perilaku manusia juga termasuk dalam kebudayaan. Jika anak
tumbuh dalam lingkungan yang buruk maka anak akan terpengaruh dengan lingkungan
yang buruk.
Bagaiman seorang guru menanamkan
nilai-nilai budaya adat dan perilaku yang baik dalam muatan lokal agar anak
menjadi lebih baik dalam sikap dan perilakunya?
Jawaban
:
Sekolah
dasar merupakan lembaga formal yang menjadi peletak dasar pendidikan untuk jenjang
sekolah di atasnya. Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan sumber daya manusia. Melalui pendidikan di sekolah dasar
diharapkan akan menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suharjo,
2006:1). Jika menilik pada tujuan pendidikan nasional di atasa, maka manusia
yang berkualitas tidak hanya terbatas pada tataran kognitif, tetapi juga
afektif dan psikomotor. Guru harus mampu mengemas pembelajaran dengan metode
yang tepat agar pesan yang terkandung di dalamnya dapat sampai kepada siswa
sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Guru
dalam melakukan pembelajaran diupayakan untuk memanfaatkan nilai-nilai kearifan
lokal sebagai sumber pembelajaran untuk peserta didik. Nilai-nilai kearifan
lokal yang ada di daerah sekitar sekolah dan siswa diintegrasikan dalam
pembelajaran. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat
setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan
produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan
hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya
dianggap sangat universal.
Sekolah
Dasar tidak hanya memiliki peran untuk membentuk peserta didik menjadi generasi
yang berkualitas dari sisi kognitif (pengetahuan), tetapi juga harus membentuk
sikap dan perilaku peserta didik sesuai dengan tuntutan yang berlaku. Apa
jadinya jika di sekolah peserta didik hanya dikembangkan ranah kognitifnya,
tetapi diabaikan afektifnya? Tentunya akan banyak generasi penerus bangsa yang
pandai secara akademik, tapi lemah pada tataran sikap dan perilaku. Hal
demikian tidak boleh terjadi, karena akan membahayakan peran generasi muda
dalam menjaaga keutuhan bangsa dan Negara Indonesia.
Nilai-nilai
kearifan lokal yang ada di sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran di Sekolah Dasar. Tak terkecuali dalam pembelajaran
untukmenanamkan nilai-nilai nasionalisme. Dengan diintegrasikannya nilai-nilai
kearifan lokal dalam pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan siswa akan
memiliki pemahaman tentang kerifan lokalnya sendiri, sehingga menimbulkan
kecintaan terhadap budayanya sendiri.
Pada
makalah terdapat pendekatan akret.
Bagaimana
penerapan pendekatan akret pada pembelajaran mulok di SD jika diaplikasikan
pada suatu budaya?
Apa
kelebihan dan kelemahan pendekatan ini?
Pembelajaran
dari guru untuk menjadikan siswa tertarik pada mulok.
Pendekatan
akret menekankan pada aktivitas dan kreativitas siswa apabila diterapkan dengan
benar oleh guru maka siswa secara otomatis akan tertarik.
Kelebihannya
adalah lebih menekankan pada aktivitas dan krativitas siswa, guru dapat
berinovasi dengan pembelajaran yang menarik, siswa akan tertarik pada
pembelajaran mulok yang diberikan guru.
Kekurangan,
biasanya membutuhkan banyak biaya, dan keterbatasan fasilitas sekolah yang
menunjang pembelajaran mulok.
Pertanyaan
:
Strategi
formal dan non formal cocok untuk pembelajaran mulok yang seperti apa?
Contohnya?
Jawaban
:
-
Strategi formal dikhususkan untuk mata pelajaran
seperti seni tari, seni rupa.
Contohnya,
untuk mata pelajaran seni tari. Strategi formal dapat berlangsung di ruang
tari, aula, bengkel seni dan sanggar.
Kondisi
seperti ini memungkinkan peralihan pengetahuan dan keterampilan mengajar
menjadi tenaga professional, guru, atau pelatih tari pada gilirannya siswa
dapat menyelami, menyatupadu dengan tarian yang sedang dipelajari.
-
Strategi non formal, strategi yang dilakukan
diluar guru atau tanpa anjuran dari guru berlangsung dalam diri siswa yang
dapat dilihat dari perilaku siswa yang mendatangi langsung ke tempat peristiwa
budaya.
Contohnya
: siswa yang melihat pertunjukan tari budaya di daerahnya, kemudian ada rasa
ingin mempelajari tarian tersebut dan kemudian belajar tari tersebut atas
kemauan sendiri.
Pertanyaan
:
Jelaskan
maksud dari pendekatan menyatu padu (immersion)?
Jawaban
:
Pendekatan
tersebut siswa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan budaya
yang dipelajari. Adanya keharusan menyatu padukan dengan budaya lokal agar dalm
diri siswa dapat terjadi proses internalisasi. Yaitu sebuah proses atau cara menanamkan nilai-nilai normatif yang
menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang mendidik sesuai
dengan tuntunan menuju terbentuknya
kepribadian yang baik. Diharapkan siswa mampu mengembangkan potensi budaya yang
dimiliki didaerahnya dan juga melestarikan budaya daerah yang merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat.
Pertanyaan :
Seberapa besar pengaruh
muatan lokal terhadap budaya setempat?
Jawaban :
Pengaruh muatan lokal sangat
besar terhadap budaya setempat.
Banyak nilai-nilai budaya kita yang sangat tinggi nilainya tapi tidak dikenal, apalagi dilaksanakan. Kalau hal ini dibiarkan terus maka generasi mendatang
akan kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia;
Kekayaan budaya bangsa yang sangat banyak tersebut perlu diajarkan
(diintegrasikan) dalam satuan mata pelajaran mulaisejak dini. Integrasi
kekayaan nilai budaya tersebut dapat di implementasikan dalam bentuk permainan
dan pertunjukan dalam pembelajaran. Sehingga Siswa yang tadinya tidak tahu
mengenai budaya daerahnya, dengan adanya pembelajaran mulok otomatis mereka
akan mengenal dan ingin mencari tau serta ingin mempelajari budaya.
Pertanyaan
:
Dalam
suatu daerah terdapat suatu kebudayaan misalnya ketoprak. Tetapi sekolah tidak
punya fasilitas untuk mengajarkan kebudayaan tersebut. Apakah sekolah boleh mengajar
muatan lokal daerah lain?
Jawaban:
Boleh.
Tergantung kebijakan dari sekolahnya.
Dengan
adanya pembelajaran mulok daerah lain akan menambah wawasan siswa mengenai
keragaman budaya di Indonesia. Tetapi ketoprak juga tetap bisa diajarkan,
misalnya saja jika ada pertunjukan ketoprak di rumah salah seorang warga, siswa
diajak atau diberi tugas untuk melihat dan mengamati pertunjukan ketoprak
tersebut. Atau dengan mewawancarai orang-orang yang daerahnya yang mengetahui
tentang ketoprak.