Pada hakekatnya, manusia mengalami
yang namanya pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses perubahan
jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif
yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain berbeda. Sedangkan
perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi
unik untuk setiap individu, karena perkembangan individu berbeda, perkembangan
juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa
diukur. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa,
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah
faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan
tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Fase perkembangan
adalah penahapan/pembabakan rentang perjalanan kehidupan yg diwarnai cirri-ciri
khusus/pola-pola tingkah laku tertentu. Fase perkembangan manusia mulai dari bayi, anak - anak,
remaja, dewasa, dan lansia. Setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan
manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Tugas fase yang
muncul dalam setiap perkembangan, merupakan keharusan universal dan idealnya
berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar terampil melakukan sesuatu
pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal. Selain
itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan antara lain:
(1)adanya
kematangan fisik tertentu pada fase perkembanangan tertentu.
(2)
adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu
sendiri, dan
(3)
adanya tuntutan kultural masyarakat. Setiap anak atau individu berkembang
melalui tahap perkembangan.
Setiap
tahap, terutama tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erickson dan
Havigurst mempunyai tema yang menggambarkan tugas utama dari masa itu. Setiap
tahap juga memiliki tugas-tugas perkembangan konkrit yang penting, yang harus
dicapai si anak atau individu. Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan
yang menyertai perkembangannya manusia harus belajar melakukan
kebiasaan-kebiasaan tententu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara
pada rentang usia 1-5 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu
pada saat atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan
tugas-tugas perkembangan berikutnya. Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang
harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu dan
apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila
mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Menurut para ahli seperti Elizabeth
B. Hurlock (1978) tugas perkembangan yaitu belajar menyesuaikan diri
terhadap pola - pola hidup baru, belajar untuk memiliki cita - cita yang
tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematangannya mulai belajar
memantapkan identitas diri.
Faktor yang Memengaruhi Perkembangan
Faktor
genetik yaitu meliputi faktor keturunan yang bersifat tetap atau tidak berubah
sepanjang kehidupan. Bentuknya bias menentukan beberapa karakteristik seperti
jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh
dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen. Sehingga diharapkan
potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan
secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
Faktor
eksternal / lingkungan juga mempunyai peranan yang besar yaitu empengaruhi
individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup
baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya.
Tahap
tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan
pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam
pengertian periode atau fase perkembangan.
Klasifikasi
periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai
berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa
pertengahan dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa
pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa.
Perkiraan
rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum
kapan suatu periode mulai dan berakhir.
1.
Periode
prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini
merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi
organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan
kira kira dalam periode 9 bulan.
2.
Masa
bayi (infacy) ialah
periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa
bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran
simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
3.
Masa
awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi
hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan
menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah
(mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam
untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah
dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
4.
Masa
pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang
merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara
dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun
tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca,
menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan
dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral
dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
5.
Masa
remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan
fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan
bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah
dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan
ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin
logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
keluarga.
6.
Masa
awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia
belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia
tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan,
belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh
anak anak.
7.
Masa
pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira
35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa
untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti
membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan
mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
8.
Masa
akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa
penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali
kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
Prinsip perkembangan yaitu
menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan atau bisa dikatakan
generalisasi mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangandalam
diri manusia itu sendiri
Menurut ahli seperti Elizabeth B.
Hurlock (1978) Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan
dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak seperti :
(1)
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalami
perubahan mulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa
menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran.
(2)
Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat
terhadap kemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa
dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak
sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti yang membenarkan pendapat ini.
(3)
Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan yaitu
terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang
berasal dari warisan genetik individu.
(4)
Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu
perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti
bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala
kemudian badan dan terakhir kaki. Hukum yang kedua yaitu proxmodistal
perkembangan dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari seorang anak
akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih dahulu.
(5)
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku
baik untuk perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola
perkembangan yang sama dari saatu tahap menuju tahap berikutnya
(6)
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti pola
yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang
dengan lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan
kecepatan yang melonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini
disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik yang
berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut memberikan kontribusi
terhadap perkembangan seorang anak.
(7)
Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung
bahaya yang dapat mengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat
menyebabkan antara lain dari lingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini
dapat mengakibatkan terganggunya penyesuaian fisik, psikologis dan sosial.
Sehingga pola perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya tidak ada
peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami
gangguan penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.